Monday, July 29, 2013

Fitur Alarm yang Berguna Saat Mudik

| July 29, 2013 |
                                                

Bagi sebagian orang, mudik berarti saatnya bertemu dengan keluarga di kampung halaman, baik sekadar melepas rindu atau sebagai bentuk bakti pada orang tua dan kerabat sambil berbagi kebahagiaan di hari raya. Fenomena ini lumrah terjadi di masyarakat kita, sehingga tidak heran apabila semua infrastruktur pun dipersiapkan sejak dini. Jalan diperbaiki, petugas keamanan di jalan raya ditambah, posko-posko didirikan di sejumlah titik, seluruh elemen masyarakat dikerahkan, semuanya demi kelancaran dan kenyamanan bersama. Tradisi mudik lebaran -khususnya di tanah air- bisa dikatakan migrasi temporer besar-besaran masyarakat kota, bahkan mungkin terbesar di dunia, mengingat mayoritas penduduk di negara kita merayakan lebaran.

Di sisi lain, ada saja pihak yang memancing di air keruh dengan memanfaatkan momentum penuh keceriaan ini. Kelompok maling "spesialis rumah kosong" diperkirakan sudah mulai gatal beraksi di kompleks perumahan, khususnya yang ditinggal pergi beberapa hari. Sudahkah kita persiapkan upaya mengatisipasi segala sesuatunya? Jika sudah, maka selebihnya kita serahkan kepada Allah subhanahu wa ta'ala, sebab semua yang terjadi sudah merupakan ketetapanNya. Tetapi jika belum dan anda merasa perlu mengetahuinya, silakan rujuk kembali pada artikel kami di sini.

Saat rumah ditinggal kosong, maka seyogianya sistem alarm tetap aktif. Tetapi, adakalanya di pagi hari kita perlu mematikannya untuk sementara waktu, karena ada pembantu yang datang untuk membersihkan rumah hingga sore hari. Setelah itu sistem alarm diaktifkan lagi. Jika aktivitas ini yang anda perlukan, maka kita bisa memanfaatkan fitur alarm berikut ini:

1. Automatic Arm-Disarm
Fitur ini memungkinkan sistem alarm akan mati (disarm) dan aktif (arm) pada jam tertentu, misalkan -untuk kasus di atas- mati pukul 8 pagi dan aktif kembali pukul 17.00. Waktu aktif dan matinyapun bisa diprogram berbeda setiap hari, dari Minggu hingga Senin. Khusus waktu mudik anda bisa meminta teknisi untuk memrogramkannya agar berbeda dengan hari biasa. Jika hari biasa aktif pukul 22.00 dan mati pukul 06.00, misalnya, maka selama mudik jam ini bisa diset sesuai dengan keperluan. Jika teknisi sudah mengajari anda cara menyetelnya, maka hal itu lebih baik lagi.

Perhatian! 
Jika tidak benar-benar yakin, jangan gunakan timer manual seperti yang dijual di toko peralatan listrik. Mengaktifkan dan mematikan sistem alarm sangat berbeda dengan peralatan listrik, kecuali jika kita ahli dalam memodifikasinya.

2. No Activity Arming
Fitur ini terbilang unik, karena waktu alarm aktif tidak ditentukan lagi oleh jam, melainkan oleh sensor. Saat pembantu datang, suruhlah agar dia tetap membuka satu jendela kamar atau pintu ruangan tertentu (yang terpasang sensor magnetic contact). Jika ia hendak pulang, tutuplah kembali jendela atau pintu tersebut. Maka, selang beberapa saat alarm akan aktif secara otomatis, sedangkan pembantu sudah meninggalkan rumah. Untuk itu kita hanya perlu memrogram waktu disarm saja.

3. Remote Telephone Function
Fitur ini memungkinkan kita sendiri yang menyalakan dan mematikan sistem alarm melalui telepon atau ponsel. Dengan memutar nomor telepon rumah, kita bisa mengoperasikan sistem. Hanya saja pada beberapa merk, feature ini memerlukan modul tambahan.

4. Cross Zone
Jika memasang sensor jenis outdoor PIR dan khawatir terjadi false alarm, bila perlu kita bisa meminta teknisi untuk mengaktifkan fungsi cross zone pada panel (di beberapa tipe disebut juga double-knock). Fitur ini hanya ada pada merk alarm terkenal dan jarang dijumpai pada merk biasa. Jika penasaran, mintalah keterangan teknisi mengenai cara kerja dan perlu tidaknya mengaktifkan fitur ini.

Demikian fitur alarm yang bisa dimanfaatkan, sehingga kita bisa sedikit bernapas lega saat mudik. Nah, apakah ada juga fitur CCTV yang berguna saat mudik? Ikutilah terus serial posting tips lainnya dari kami.

Back to Top